Sabtu, 27 Desember 2014

Manny Paquiao

                Hai kawan? Ada perbedaan jumlah pemirsa ketika aku menggunakan Bahasa Inggris. Ketika menggunakan Bahasa Indonesia pemirsanya rata rata 200 per post. Dan setelah melihat statistic berdasarkan Negara pengakses jumlah terbesar berasal dari Filipina dan beberapa Negara lain. So check this out !

Hidup yang dimulai dari bawah akan memiliki nilai tersendiri. Karena tak jarang keadaan memaksa kita untuk tetap duduk di ruangan sempit. Namun ternyata ketika ada kemauan, kekangan itu perlahan melemah. Dan perlahan sirna, tapi ketika kita perlahan keluar melirik dunia yang lebih luas. Angin kencang mencoba mengusikmu dengan gemuruh agar langkahmu berhenti di situ. Now the choice is yours, melangkah maju atau bersyukur dengan keadaan yang menurutku hanya sebuah sarkasme belaka.

                Ia mengawalinya dari tempat kotor di kota ini. Namun jangan tanya dimana ia sekarang. Ia bahkan hampir menyentuh kasta tertinggi di negerinya. Kekerasan yang menjadi sahabatnya, ditaklukkan dengan mental yang baik. Yang membuatnya duduk nyaman di Hummer hitam yang hanya beberapa orang yang memilikinya. Yah semua itu sepadan dengan apa yang ia kerjakan.

                Aku lupa tanggalnya dengan jelas, namun itu hari Minggu. Tak ada yang special pada awalnya. Kebiasaan setiap anak di hari libur duduk berlama lama di depan TV menunggu Doraemon atau Pokemon. Hal yang cukup menyenangkan kala itu. Kemudian ayahku mengusik ketenangan yang ku dapatkan seminggu sekali. Ia mengambil remote dan mengubah chanel Tv.

                Ternyata ada pertandingan tinju antara Manny Paquiao VS Oscar De La Hoya. Olahraga ini menempati posisi ketiga di keluarga kami setelah Sepakbola dan Badminton. Tak heran setiap akhir pekan jam 11.30 Atau 12.00 kami selalu menyempatkan untuk menonton Ring Tinju TVRI, yang kadang tak sesuai dengan harapan. Tapi disinilah semuah juara Indonesia berawaal. Nama nama tenar seperti Chris John, Daud Jordan atau Daudy Bahary berawal dari sini.

                Awalnya aku tak begitu mengenal Manusia Pacman ini, namun setelah melihat bagaimana ia bertarung Cuma satu yang ku inginkan. Yaitu jangan sampai ia bertemu di atas ring dengan Chris John. Alasannya simple sekali. Saat itu Chris merupakan juara dunia satu satunya yang kita punya. Sejak saat itu saya mengikuti semua berita tentangnya.

                Hingga ternyata masa depan benar benar liar dan membawaku ke negaranya. Ketika berada di orientasi nasional di Manila. Volunteer menayangkan foto foto siswa hosting tahun yang lalu. Dan salah satu diantara mereka tengah bersama Paquiao. Pada awalnya cukup susah mengikuti jejak Pacman di empat bulan pertama tak ada informasi yang ku dapat dimana ia bisa ditemukan.

                Hingga akhirnya bulan December di penghujung tahun keberuntungan akhirnya datang juga. Ada sebuah turnamen billiard kelas dunia yang diselenggarakan Manny Paquiao. “Postingan tentang tournament ini di post berikutnya”. Di hari itu kami sedang meeting di Ranchero salah satu restoran Di SM Mall Gensan. Tak sengaja aku begitu ingin menyaksikan pertandingan itu. Dan bodohnya  sampai sekitar lima belas menit aku tak menyadari Pacman juga sedang bermain di meja utama. Ah sial kawan, aku lupa membawa kamera. Dan jepretan pertama pacman yang kumiliki hanya melalui Handphone.

                Setelah hari itu berakhir di setiap kesempatan aku selalu menonton pertandingan ini. Lumayan disamping gratis ada empat juara dunia yang bermain di sini. Hingga akhirnya disuatu malam. Kami makan bersama di Green leaf bersama chapter president. Dan setelah itu ku menyempatkan diri untuk menonton pertandingan dengan harapan dapat bertemu dengan Manny. Yap, benar saja ia tengah berduet dengan Ronny The Volcano Alcano. Hal lucu terjadi ketika aku mulai mengambil foto. Karena merasa kurang jelas dengan inisiatif sendiri ku memakai Cahaya Flash dan dengan tegas refferee menegurku. Dan malunya itu luar biasa kawan. Hahahaha beginilah ketika anak kampung menonton tournament kelas dunia. Ketika skor 4-2 Manny mengambil break dan menuju Toilet. Melihat hal itu aku langsung berlari untuk mendekatinya. Ku menunggu di luar toilet dan ketika ia mulai keluar ku perkenalkan diri dan memintanya berfoto bersama. Dan kesan yang kudapat, pribadinya tak seperti ketika ia di atas ring. Rasa senang yang luar biasa. Finally I meet Manny Paquiao.






thnk :)
                

3 komentar: